KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA DAN JENIS-JENISNYA
Jenis-Jenis Kesulitan Belajar Matematika
A. Kesulitan
Belajar
Dalam
Kamus Besar Indonesia kesulitan adalah “keadaan yang sulit, sesuatu yang sulit
atau kesukaran. Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Kesulitan belajar merupakan suatu kesulitan yang dialami oleh seseorang dalam
proses pembelajaran yang tidak dapat belajar dengan fokus.
Kesulitan
belajar terjadi karena adanya ancaman, hambatan-hambatan dan gangguan dalam
belajar. Kesulitan belajar terjadi karena ketidakmauan mendapat perubahan
tingkah laku (siswa yang bandel atau nakal). Kesulitan belajar terjadi karena
hambatan-hambatan dalam usaha memperoleh hasil belajar, seperti siswa yang
malas utnuk belajar.
Menurut
Jhonson dan Myklebust (1967:244), matematika adalah bahasa simbolik yang fungsi
praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan.
Sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir. Pembelajaran
matematika yang masih rendah disebabkan karena berbagai permasalahan.
Salah satu
permasalahan dalam pembelajaran matematika yaitu anggapan dari sebagian besar
siswa bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan, sehingga
banyak siswa yang kurang menyukai pelajaran matematika bahkan menjadikan
matematika sebagai salah satu pelajaran yang harus dihindari. Padahal siswa
yang kurang menyukai pelajaran matematika dapat mengalami kesulitan dalam
memahami materi yang disampaikan dan berdampak pada rendahnya prestasi belajar
matematika. Hal tersebut sesuai dengan pendapat (Slameto, 2010) bahwa siswa
dengan tingkat kecemasan yang tinggi tidak berprestasi sebaik siswa dengan
tingkat kecemasan yang rendah.
B. Kurikulum
Matematika
Menurut
Lerner (1988: 430) kurikulum bidang matematika hendaknya mencakup tiga elemen,
yaitu: konsep, keterampilan, dan pemecahan masalah.
1.
Konsep
Konsep menunjuk pada pemahaman dasar,
contohnya anak mengenal konsep segiempat sebagai suatu bidang yang dikelilingi
oleh empat garis lurus. Pemahaman anak tentang konsep segiempat dapat dilihat
ketika anak mampu membedakan berbagai bentuk geometri selain segiempat.
2.
Keterampilan
Keterampilan menunjuk pada sesuatu
yang dilakukan oleh seseorang, contohnya proses menggunakan operasi dasar dalam
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian adalah suatu jenis
keterampilan matematika. Keterampilan dapat dilihat dari kinerja anak secara
baik atau kurang baik, secara cepat atau lambat, dan mudah atau sukar.
3.
Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah adalah aplikasi
dari konsep dan keterampilan, contohnya pada saat anak diminta untuk mengukur
luas selembar papan, beberapa konsep dan keterampilan ikut terlibat.
C. Jenis-Jenis
Kesulitan Belajar Matematika
Jenis-jenis
kesulitan belajar terdapat dua objek yang dapat diperoleh siswa, yaitu objek-objek
langsung dan objek-objek tak langsung, Objek-objek langsung dalam pembelajaran
matematika meliputi fakta, konsep, skill dan prinsip, sedangkan objek tak
langsung dalam pelajaran matematika dapat berupa kemampuan menyelidiki dan
memecahkan masalah, belajar mandiri, bersikap positif terhadap matematika,
serta tahu bagaimana seharusnya belajar. Penjabaran dalam objek langsung,
yaitu:
1. Fakta
Fakta matematika meliputi istilah,
notasi, symbol, dan lain-lain. Fakta dapat dipelajari mulai dari menghafal,
banyak latihan, petagaan, dan lain-lain.
2. Konsep
Konsep
merupakan sebuah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau
mengklasifikasikan sekumpulan objek. Siswa diharuskan membentuk konsep melalui
pengalaman sebelumnya diikuti oleh latihan soal agar memahami suatu konsep,
kosenp dibangun dari definisi, kalimat, symbol, rumus yang menunjukan
sebgaimana yang dimaksud pada konsep.
3. Skill
(operasi)
Operasi
bisa dikatakan juga sebagai skill sehingga dapat diartikan sebagai suatu
prosedur yang digunakan untuk menyelesaikan soal-saol dalam waktu yang cepat
dan benar.
4. Prinsip
Prinsip Objek matematika yang sangat
kompleks, dapat berupa gabungan beberapa konsep, beberapa fakta yang dibentuk
melalui operasi dan relasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa prinsip adalah
hubungan antara konsep-konsep. Contohnya untuk mengerti prinsip operasi aljabar
siswa harus menguasai konsep berikut : suku sejenis, operasi perkalian,
penjumlahan dan pengurangan.
D. Pendekatan
Dalam Pengajaran Matematika
Ada
4 pendekatan yang paling berpengaruh dalam pengajaran matematika, yaitu: urutan
belajar yang bersifat perkembangan (developmental learning sequences),
belajar tuntas (mastery learning), strategi belajar (learning
strategies), pemecahan masalah (problem solving).
1. Pendekatan
urutan belajar yang bersifat perkembangan menekankan pada pengukuran kesiapan
belajar siswa, penyediaan pengalaman dasar dan keterampilan matematika
prasyarat. Pengajaran matematika harus dimulai dari yang konkrit menuju ke semi
konkrit dan akhirnya ke abstrak.
2. Pendekatan
belajar tuntas menekankan pada pengajaran matematika melalui pembelajaran
langsung (direct instruction) dan terstruktur.
3. Pendekatan
strategi belajar memusatkan pada bagaimana belajar matematika (how to learn
mathematics).
4. Pendekatan
pemecahan masalah menekankan pada pengajaran untuk berfikir tentang cara
memecahkan masalah dan pemrosesan informasi.
E. Faktor-Faktor
Kesulitan Belajar Siswa
Kesulitan
belajar yang dialami oleh seorang peserta didik merupakan timbal balik antara
berbagai faktor yangg mempengaruhinya. Secara umum faktor-faktor yang
mempengaruhi kesulitan belajar dapat dibedakan menajdi dua kategori, yaitu
faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik) dan faktor
eksteral (faktor yang berasal dari luar diri peserta didik). Menurut Nini
Subini faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar:
1. Faktor
Internal (muncul dari dalam diri siswa sendiri)
·
Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh).
·
Psikologis (perhatian, minat, bakat,
kesiapan).
2. Faktor
Eksternal
·
Keluarga (cara orangtua mendidik, relasi
antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang
kebudayaan).
·
Sekolah (metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah).
·
Masyarakat (kegiatan siswa dalam
masyrakat, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).
Masalah matematika
dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu:
1) Soal
mencari (problem to find)
Problem to find,
yaitu mencari, menentukan atau mendapatkan nilai atau objek tertentu yang tidak
diketahui dalam soal dan memberi kondisi atau syarat yang sesuai dengan soal.
Objek yang diitanyakan atau dicari, syarat-syarat yang memenuhi soal, data atau
informasi yang diberikan merupakan bagian terpenting atau pokok dari sebuah
soal mencari dan harus dipahami serta dikenali dengan baik pada saat awal pemecahan
masalah.
2) Soal
membuktikan (problem to prove)
problem to prove,
yaitu prosedur untuk menentukan apakah suatu pernyataan benar atau tidak benar.
Soal membuktikan terdiri atas bagian hipotesis dan kesimpulan. Pembuktian
dilakukan dengan membuat atau memproses pernyataan yang logis dari hipotesis
menuju kesimpulan, sedangkan untuk membuktikan bahwa suatu pernyataan tidak
benar cukup diberikan contoh penyangkalnya sehingga pernyataan tersebut menjadi
tidak benar.
Daftar
Pustaka
http://repository.ump.ac.id/4726/3/INDRA%20AMBAR%20NUGROHO%20BAB%20II.pd
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISD/article/view/22311

Komentar
Posting Komentar