Sejarah Singkat Al-Khawarizmi (Bapak Aljabar)

  

Al-Khawarizmi

 


Source : soundcloud.com

Abu Ja'far Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi atau dikenal dengan nama panggilan Al-Khawarizmi adalah cendekiawan muslim yang banyak menyumbangkan karyanya di bidang matematika. Diberi nama Al-Khawarizmi karena beliau dilahirkan di Khawarizmi, yaitu sebuah daerah yang berada di antara delta sungai Amu Dar’ya dan Laut Aral di Asia Tengah. Ia adalah seorang muslim pertama dan ternama dalam ilmu hitung atau matematika di era kegemilangan/kejayaan ilmu pengetahuan Islam. Al-Khawarizmi lahir di Khawarizmi, Khiva, Uzbeikistan, pada tahun 780 M.

Kecerdasan dan kepandaian yang ada di dalam diri Al-Khawarizmi mampu mengantarkan ia masuk ke lingkungan Dar al-Hukama, yaitu sebuah lembaga yang didirikan oleh Ma'mun ar-Rasyid, seorang Khalifah Abbasiyah yang sangat terkenal untuk dijadikan sebagai penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Para tokoh di era Copernicus sulit disebut sebagai kaum intelektual dalam bidang matematika sebab, mereka menyalin contoh-contoh praktis, seperti kedalaman lembah, perhitungan ketinggian gunung, dan jarak antara dua buah objek atau permukaan yang tidak rata dari Al-Khawarizmi.

Tulisan-tulisan mengenai aljabar diawali oleh Diophantus dari bangsa Yunani pada tahun 250 SM, kemudian dikoreksi dan dijelaskan kembali, serta dikembangkan oleh Al-Khawarizmi. Bahkan, Al-Khawarizmi juga memberikan beberapa rumus, antara lain rumus mengenai segitiga dan cara menyusun daftar logaritma.

Al-Khawarizmi menggunakan simbol (x2) sebagai istilah untuk kuadrat bilangan yang belum diketahui jumlahnya, simbol (bx) digunakan untuk akar kuadrat bilangan yang belum diketahui jumlahnya sebanyak suatu bilangan, dan simbol (c) untuk menyatakan suatu bilangan yang berkedudukan sebagai konstanta dalam persamaan aljabar.

Di bagian Barat, terutama di Eropa, Al-Khawarizmi dikenal dengan nama Algoarismi atau Algorism (Algoritma). Ia telah menciptakan teori matematika lain, termasuk aljabar, yang disebut aritmetika (ilmu hitung) oleh para ilmuwan Barat dengan menggunakan angka-angka Arab. Istilah "aljabar" sendiri diambil dari judul buku karangannya yang ditulis di Bagdad,  yakni al-Kitab al-muhtasar fi hisab al-jabr wa-l-muqabala.

Dalam buku ini, ia merumuskan dan menjelaskan tabel trigonometri yang biasa kita pelajari saat ini secara detail. Ia juga mengenalkan teori-teori kalkulus dasar dengan cara mudah. Akhirnya, Al-Khwarizmi menjadi tonggak dalam sejarah aljabar yang saat ini berkembang menjadi matematika Bahkan, ia telah membuat aljabar menjadi sebuah ilmu eksak. Oleh karena itu, ia disebut sebagai Bapak Aljabar.

Karya Al-Khawarizmi dalam bidang matematika yang sangat penting adalah Hisab al-Jabr wa al-Muqabla dan Al-Jama' wa at-Tafriq bi Hisab al-Hind. Kedua karya ini menjelaskan lebih spesifik tentang persamaan linier dan kuadrat, persamaan dengan 800 buah contoh yang berbeda, penghitungan integrasi, dan tanda-tanda negatif yang sebelumnya belum dikenal oleh bangsa Arab. Tak hanya itu, dalam bukunya yang berjudul Al-Jama' wa at-Tafriq, ia juga menjelaskan seluk-beluk kegunaan angka-angka, termasuk angka nol dalam kehidupan sehari-hari. Karya tersebut juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.

Adapun sumbangan Al-Khawarizmi di bidang ilmu ukur sudut juga sangat luar biasa. Hasil penemuannya telah membantu para ahli Eropa dalam memahami ilmu ini secara lebih mendalam, yaitu tabel ilmu ukur yang berhubungan dengan fungsi sinus dan garis singgung tangen. Sampailah pada pertengahan abad ke-16, universitas-universitas di Eropa masih menggunakan buku-buku karya Al-Khawarizmi sebagai acuan dan buku teks.

Trattari d'arithmetica merupakan judul buku Al-Khawarizmi yang telah disalin ke dalam bahasa Latin. Kemudian buku itu diterbitkan di Roma pada tahun 1857. Buku tersebut mengangkat topik, seperti asal-usul angka, beberapa soal hitungan dan sejarah angka-angka yang digunakan saat ini. Semua karya beliau yang telah diterjemahkan ke bahasa Latin, kemudian diterjemahkan juga ke bahasa-bahasa lain, termasuk bahasa Cina.

Al-Khawarizmi juga menuliskan teori seni music pada salah satu buku matematikanya. Buku ini dianggap sebagai perkenalan musik Arab ke dunia Latin karena membawa pengaruh sampai ke Eropa. Al-Khawarizmi meninggal pada tahun 846 M di Bagdad dengan meninggalkan karya-karya besar ini, beliau dianggap sebagai ilmuwan terkemuka dalam bidang matematika.



Daftar Pustaka

Morena Cindo, I. M. (2013). Ensiklopedia Matematika. Azka Mulia Media.

Sejarah Aljabar. (n.d.). Retrieved from matematikacooy: https://matematikacooy.wordpress.com/sejarah-aljabar/

Setiawan, H. R. (n.d.). Kontribusi Al-Khawarizmi Dalam Perkembangan Ilmu Astronomi. pp. 68-91. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KALKULUS INTEGRAL - VOLUME BENDA PUTAR METODE CINCIN SILINDER (WASHER)

Sejarah Singkat Geometri

Makalah Peranan Komputer Ke-5 Pada Pembelajaran Matematika